Aku adalah salah satu orang yang menolak penerapan hukuman mati di dunia khususnya di Indonesia. Salah satu alasanku adalah, tidak ada satupun orang di dunia ini yang dapat dicabut haknya begitu saja oleh manusia lainnya, walaupun itu negara!
Namun, dalam kondisi tertentu aku harus menghadapi dilema tentang hukuman mati. Kadang aku berpikir, sebaiknya orang-orang seperti pemerkosa tidak layak hidup jika dibandingkan dengan beban yang harus ditanggung oleh korban! Jangan lupa dengan para koruptor mengeruk uang rakyat danĀ menghilangkan kesempatan hidup banyak orang yang membutuhkan.
Ada teman yang mengemukakan alasan yang sangat ekonomis. “Ngapain gue bayarin (melalui pajak) hidup mereka? Bikin berat beban negara aja?”. Apakah alasan-alasan ini bisa diterima?
628
previous post
7 comments
-knjungan balik-
Klo dlm agama Islam, hkmn mati berlaku loh…
Org2 yg g pantas hidup adalah pemerkosa, pembunuh (jelas2 ngebuat nyawa org lain melayang), koruptor negara…
Klo mau dijelasin satu2…lah kepanjangan…hehe
Hi Sarah, terima kasih sudah mau berkunjung di rumahku…
Secara prinisip aku menentang hukuman mati karena manusia tidak punya hak menggantikan tugas Tuhan YME dalam menentukan hidup mati seseorang.
Memang dalam Islam hukuman mati (pernah) diterapkan dengan semangat Qisas. Hukuman mati sering dijadikan alasan sebagai alasan keadilan, tapi apakah benar adil? Gimana kalau ternyata orang yang dihukum ternyata bukan orang yang bersalah?
Saya juga questioning about it. Sama seperti Syaldi, bagaimana dengan pemerkosa, bagaimana dengan koruptor kelas kakap, bagaimana dengan pengedar narkoba. Bagaimana juga dengan pelanggar HAM kelas berat yang sudah, tentu saja terbukti, membunuh ribuan orang.
[…] dari cerita inilah, sebuah pertanyaan muncul di kepalaku. Jika menimbang penderitaan yang dialami oleh sahabat dengan hukuman yang […]
saya rasa hukuman mati bukannya pantas diterapkan, akan tetapi lebih mendekati setimpal menurut perbuatan yang dilakukannya.
saya antara setuju dan tidak, contohnya kasus amrozi. melihat korban yang meninggal rasanya pantas, tetapi akhir2 rasanya terlalu keji perlakuan hukuman mati tersebut, rasanya tidak sesuai dengan adat timur.
bingung..!!
saya juga dilema terhadap adanya hukuman mati,di sisi hukum adalah untuk menegakkan keadilan dengan memberikan hukuman yang setimpal, tapi di sisi ham melanggar hak-hak yang dimilikinya.
ya semoga saja orang”yang di berikan hukuman mati memang orang yang terbukti bersalah,bukan korban kambing hitam dari oknum yang tidak bertanggung jawab!!!!!
bucara tentang adat timur.
kita orang timur kadang terlalu banyak bermain dengan kata2..
qt sring blang bhwa org timur itu org yg penuh moralitas dan etika..
non sense semua..
jangan tutup mata anda dari kenyataan yg terjadi.
dan rasanya saya gg perlu sebutin 1 per 1..
bicara soal adil gg adil..
apakah adil membiarkan orang yg dah membunuh banyak org masih dibiarka hidup.
mana keadilan utk korban dan keluarga korban???!!
mereka jg brhak hidup..
manusia gg berhak cabut nyawa mereka yg gg bersalah..
hukuman mati bertujuan bkan utk balas dendam,
tapi utk efek jera..
thanx.