Home Review Malcolm X untuk Pemula

Malcolm X untuk Pemula

3 comments

Malcolm X1-500x500Buku yang sederhana ini dituliskan oleh Bernard Aquina Doctor dan diterbitkan dalam versi Indonesia oleh Resist Book, Yogyakarta. Buku yang tebalnya 186 + x halaman ini lebih tepatnya buku otobiografi bergambar. Maklum, seperti buku untuk pemula, visualisasi sangat mudah untuk menyampaikan isi dari buku. Terlebih lagi, penulisnya adalah ilustrator yang tinggal di Amerika. Isi buku ini bercerita tentang otobiografi dari tokoh pejuang hak sipil di Amerika yang sangat berpengaruh, Malcolm X.
Buku ini dimulai dengan penggambaran kondisi diskriminasi rasial ditandai dengan munculnya Klux-Klux Klan di Amerika Serikat saat Malcolm Little lahir. Lahir pada 19 Mei 1925 dari keluarga kristen yang berkulit hitam, Malcolm tumbuh dengan berbagai kekurangan. Masa kanak-kanaknya dilewati dengan berbagai kesulitan, yang paling berat adalah kehilangan ayahnya. Saat remaja, Malcolm hidup dalam dunia hitam; menjual obat bius, mencuri  dan lain-lain. Pada umur 21, Malcolm dijebloskan ke penjara karena pencurian bersenjata yang dilakukannya. Dia dijatuhi hukuman 10 tahun di sebuah penjara di Charlestown.
Dalam penjara, dia kemudian mulai mendengar tentang Elijah Muhammad dan Nation of Islam. Setelah menjalani 7 tahun penjara, Malcolm kemudian dibebaskan. Malcolm kemudian menjadi seorang muslim dan menggunakan X sebagai penolakannya terhadap nama budak. Perkembangan pesat dialaminya dalam NOI, Malcom adalah orator yang handal dan kerap kali menggantikan Elijah Muhammad dalam pertemuan. Dikarenakan cukup keras dan vokal dalam menanggapi berbagai permasalahan yang dihadapi oleh komunitas kulit hitam, beberapa pengurus NOI tidak senang dengan perilaku Malcom X. Pada akhirnya, Malcolm X kemudian mengundurkan diri dari NOI setelah mengetahui bahwa panutannya,  Elijah Muhammad, tidak mau mengakui kesalahhnya dan beberapa alasan lainnya.
Malcom X kemudian membangun dua organisasi, Muslim Mosque, inc. dan Organization of Afro-American Unity. Malcolm kemudian memperluas jaringan politiknya dengan mengunjungi berbagai negara Afrika, Eropa dan Asia untuk perjuangannya. Pada masa yang sama, Martin Luther King Jr. juga memperjuangkan hal yang sama namun menolak kekerasan seperti yang dijalankan oleh Malcom X.
Saat menjalankan ibadah Haji di Mekkah, Malclom X kemudian mengganti namnya menjadi El-Hajj Malik El-Shabazz. Dari perjanalan ini, Malcolm X kemudian menyadari bahwa persaudaran dunia adalah hal yang mungkin dicapai. Saat itu pula, Malcolm X giat memperjuangkan hak-hak sipil serta persamaan hak. Malcolm X dan Martin Luther king Jr. kemudian sepakat untuk bersama-sama memperjuangkan ide mereka tentang hak-hak sipil. Pada 21 Februari 1965, Malcom X tewas ditembak oleh militan muslim saat akan menyampaikan pidatonya di sebuah pertemuan.

You may also like

3 comments

timbul sutaryo 25/09/2007 - 19:54

mengenai malcolm x saya kurang suka,,,,dalam hal ini apakah dari orang yang menulis niografinya atau memang dari biogrefi malcolm x itu sendiri….trim;s

Reply
exriza 05/10/2007 - 08:31

salam persatuan,
apapun tentang perjuangan nasionalis islam mari kita dukung, tak peduli siapa takpeduli dimana.
bangunlah pahlawan-pahlawan nan gagah perkasa, berani dan kuatlah laksana batu karang.
“kutipan suara kebangkitan”
kata-kata itulah yang penting kita gelorakan setiap detik nafas kita hingga ajal menjemput kita.
exriza

Reply
heny_211 22/10/2007 - 09:42

Keberadaan Malcom X di dunia sangat berpengaruh dalam mengedepankan visi2 antirasisme/antidiskriminasi dan nilai2 humanis dalam Islam. Hal inilah yang harus kita contoh, coz menurut gw, dunia semakin kedepan di tengah2 arus globalisasi dan teknologi, semakin bias dan luntur lah nilai2 Islam itu sendiri. Malcom X melalui proses pembelajarannya sejak di penjara, bergabung dengan NOI, pergi haji hingga mendirikan organisasi sendiri berhasil menemukan apa yang dicarinya selama ini yaitu nilai2 Islam sejati. Pergi haji pun merupakan titik balik pemikirannya dari hal2 yang diyakininya selama di NOI. Karena beliau menemukan (salah satunya) bahwa di NOI sendiri ada pandangan2 yang bersifat rasis (terhadap kaum kulit putih) yang sebenarnya bertentangan dengan ajaran2 Islam yang tidak memandang warna kulit, bangsa dan ras di mata Allah SWT (yang dilihatnya secara nyata ketika pergi haji) serta rahmatan lil’ alamin. Seharusnya kita sebagai umat Islam juga melakukan proses pencarian nilai2 Islam sejati supaya kita dapat lebih mengerti (pada akhirnya) apa tujuan dan fungsi kita ada di dunia dan supaya ngga dicap sebagai pemilik Islam KTP.

Reply

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy