Seorang anak manusia di kelam malam
Memandang kosong malam yang berlalu
Terselip sepucuk masalah dalam benaknya
Masalah yang telah membatu bagai karang
Tiba-tiba dia tertawa penuh arti
Dia berlari dengan napas memburu
Berusaha melewati sebuah pintu masa
Masa dimana dia kecil
Dia berhenti
“Oh..betapa bodohnya aku” umpatnya
Dia berdiri dengan sombong
Menantang kembalinya malam dingin yang kelam
Tamparan angin malam mulai mengodanya
Betapa berdosanya aku ini”gumamnya
Dia duduk dan mulai tersadar
Selama ini dia telah bersandar di sisi dunia yang gelap
Tempat dia bermain dengan setan-setan nafsu
“Oh. Tuhan dimanakah cahaya-Mu”
Berilah setetes embun penyejuk
Di hati yang penuh dengan keserakahan
Di jiwa yang penuh ambisi yang hitam”
Langit hitam menumpahkan air kehidupan
Tersentak dan tersadar dia
Didepannya masih ada pintu
pintu tobat dari-Nya
Syaldi, 09 Desember 1999 11:49
previous post