Untuk menyediakan data yang akurat terkait dengan sebuah pelanggaran HAM yang terjadi, dibutuhkan beberapa aktifitas yang harus dilalui. Salah satunya adalah proses pencatatan serta analisis dari data yang telah dikumpulkan dari hasil investigasi lapangan. Beberapa organisasi HAM kemudian berusaha membuat seperangkat alat untuk mencatatnya, namun banyak yang berakhir dengan kegagalan. Tulisan ini akan membahas salah satu aplikasi pendokumentasian pelanggaran HAM yang dapat membantu organisasi HAM dalam bekerja.
Winevsys adalah salah satu perangkat pendokumentasian pelanggaran HAM saat ini cukup banyak digunakan oleh berbagai organisasi HAM di seluruh dunia. Perangkat ini dikembangkan oleh HURIDOCS International sejak tahun 1998. Proses pengembangannya melibatkan banyak pakar yang ahli di bidang pendokumentasian, investigasi dan advokasi. Selain itu, dukungan dari berbagai organisasi HAM di seluruh dunia menjadi bahan sangat penting dalam proses tersebut.
Dalam pencatatannya, Winevsys menggunakan Metodologi Berbasis Peristiwa atau Event Based Methodology. Sudah pasti berbeda dengan metode konvensional yang sering digunakan di Indonesia. Winevsys menempatkan Orang dan peristiwa sebagai entitas besarnya. Kedua entitas tersebut kemudian dihubungkan dengan relasi sesuai dengan fakta yang ditemukan.
Pemilahan secara rigid antara pelaku, korban, sumber informasi dan pihak yang melakukan intervensi menjadi satu kelebihan dari aplikasi ini. Peristiwa pun kemudian dipotret secara komprehensif dengan melihat keterkaitan setiap orang dengan peristiwa dalam relasi tindakan atau informasi. Dalam bagian analisisnya, aplikasi ini menawarkan indikator yang sangat lengkap. Penggunaan kosa kata terkendali untuk meminimalkan terjadinya kesalahan menjadi satu nilai lebih dari Winevsys. Walaupun tidak terlalu fleksibel, beberapa modifikasi kecil dapat dilakukan oleh pengguna untuk menyesuaikan kebutuhannya. Tidak banyak aplikasi yang yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti ini.
Aplikasi ini dianggap terlalu rumit oleh banyak pihak sehingga dilihat sebagai proses yang rumit. Padahal, aplikasi ini akan membantu kita untuk mengetahui kelemahan sebuah data yang kita terima. Selain itu, akan menambah ketajaman pencarian informasi di lapangan.
Sayangnya, aplikasi ini masih menggunakan Microsoft Acces sebagai database dan interface-nya. Akibatnya, kompabilitasnya dengan Operating System lain seperti Linux dan Macintosh sangat sulit. Dalam kondisi tersebut, database ini tidak mampu melayani data yang mempunyai data yang sangat besar. Selain itu, bahasa yang digunakan masih menggunakan bahasa Inggris
Menyadari hal tersebut, pada tahun Februari 2007, dalam sebuah lokakarya di Jenewa, Swiss perangkat ini sepakat untuk mengembangkan aplikasi yang berbasiskan open source dan open method. Pengembangan ini akan mampu menjawab beberapa persoalan yang selama ini dihadapi oleh penggunanya. Aplikasi ini telah dikembangkan oleh Human Rights Documentation Support Group for Indonesia, salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia serta beberapa fitur yang sesuai dengan konteks Indonesia, seperti penyediaan local georaphical area.
Aplikasi yang akan diberi nama OpenEvsys direncanakan diluncurkan pada awal tahun depan. Tentunya dengan beberapa fitur yang lebih lengkap seperti report manager dan dapat digunakan oleh multi-user.
Jika anda ingin menggunakannya, silahkan mengunduhnya di sini. Untuk layanan konsultasi dan pelatihan, silahkan menghubungiku di syaldi.sahude[at]gmail.com. Tidak dipungut bayaran alias gratis!
457
previous post
1 comment
[…] Khusus untuk penggunaan HURISEARCH akan dibahas lebih khusus di sini […]