Tadi malam aku kehilangan akal sehat. Sepertinya kemalangan hari ini sangat akrab dengan sehingga tak ingin lepas dariku. Beberapa persoalan pribadi ditambah dengan segelintir persoalan teknis penunjang kegiatanku sehari-hari merupakan sekelumit persoalan.
Malam itu juga, aku harus menguji proses internalisasi akal sehat dan rasa. Proses perjalanan sekian tahun kemudian memaksa untuk kembali melihat ke belakang. Dikepalaku bertanya, mengapa akal sehat dan rasa seolah menjadi kontradiksi dalam hidup? Padahal, akal sehat dan rasa merupakan kombinasi kebijaksanaan. Sangat sulit mengolah kedua komponen jiwa ini dengan baik.
Lalu mengapa ini bisa terjadi? Mengapa rasa kerapkali menguasai manusia? Rasa untuk memiliki terkadang mengindahkan hal lainnya? Akan tetapi, apakah itu salah?
457
previous post