Apakah ini pertanda? Mungkin! Tapi apa perlunya pertanda jika pikiran sudah tak mampu lagi bekerja? Bukankah sedari dulu merindukannya hingga membuat napas terengah-engah mengejar waktu? Mengapa sekarang bertanya tentang sebuah pertanda?
Lalu apakah itu? Mungkihkah itu lembah tak berdasar? Ataukah ibarat laut tak berdasar dengan palung terdalam? Mungkin juga benar kata sang sufi, tapi pentingkah itu? Bukankah semuanya hanya dalam cita-cita makhluk yang fana? Tepat!
Mengapa badan ini terasa membeku? Mungkin darah sudah terlalu kental? Badan ini sudah tak mengikuti rima pikiran yang semakin telanjang… Perlukah ku injeksikan dengan norma agar tak telanjang? Mengapa kemudian menjadi tak nyaman rasanya di badan dengan norma? Lalu bagaimana dengan dogma? Semuanya tak penting!
Lalu mengapa sekarang gelisah? Semuanya tak berakhir begitu saja bukan? Tentu saja! Tapi apakah semuanya sudah berarti? Apakah titik itu sudah mencerahkan? Atau titik itu sudah menjadi noda di tembok kehidupan?
457
previous post
2 comments
jadi… pertanda apa yg elo dapatkan? dan pertanda dari apakah itu? apakah pertanda itu membawa elo ke tahap hidup yg lebih berkualitas?
seseorang akan menjalani hidup dan memandang hidupnya spt yg dia inginkan atau pikirkan… so … elo bs nyimpulin sendiri? 😉
hampir semua alineanya menandakan empat pertanyaan..kecuali untuk alinea kedua…
Menariknya tulisanmu mengungkap tiga kata seru: Mungkin tepat, semuanya tak penting!!! Buatku inilah pertanda yang kau cipatakn, Preeettt… Mungkin tepat semuanya tak penting! Iya…dan hanya kau yang tahu tentang ketepatan pertanda dan semuanya yang tak penting. Namun semuanya mungkin. Karena pertanda akan selalu menunjukkan segala kemungkinan itu..aku yakin kau cukup jeli menangkap pertanda itu dan aku percaya kau sangat cakap mengolahnya sampai benar2 masak tanpa harus menjadi busuk..