Logo Change Magazine
Tulisan ini aku buat sebagai tanda terima kasih dan rasa hormat kepada para pembaca dan Change Crew yang sudah berjibaku untuk membangun Change Magazine selama satu tahun terakhir.
Tanpa terasa, sudah satu tahun Change Magazine menemani para pembaca yang tetap gandrung dengan ide perubahan. Dimulai dengan obrolan santai di pinggiran jalan, ide untuk membuat majalah remaja yang berbeda akhirnya terwujud.
14 Februari adalah momen yang penting dalam kelahiran Change Magazine. Edisi awal dengan tema ” Change Your Valentine’ diluncurkan bertepatan dengan hari Valentine. Dengan ide yang berbeda, para kontributor menawarkan sesuatu yang berbeda dalam melihat hari yang ditunggu oleh para remaja.
Perjalanan Change Magazine diwarnai dengan dinamika yang unik dan mengharukan. Paling terlihat saat para kontributor berkumpul untuk membicarakan tulisan yang akan diterbitkan. Mulai dari tema yang ringan hingga paling berat terbicarakan dengan santai oleh mereka. Pertemuan yang serius namun kerap kali dipenuhi gelak tawa para kontributor dan redaksi. Seorang teman yang saat itu kebetulan hadir di sebuah rapat sempat tercengang dengan tema pembahasaannya. Dia bilang “Gila, anak muda seperti mereka sudah mendiskusikan tentang krisis ekonomi global dengan melihat dari sejarah dari revolusi industri? Nggak kebayang man buat anak muda seperti mereka bisa membahas dari situ!”
Change Crew
Nah, repotnya baru terlihat saat tenggat mendekat. Kontributor yang belum sempat nulis karena harus ujian di sekolah atau di kampusnya, editor yang kebanyakan kerjaan, fotografer yang lagi skripsi dan seterusnya. Semuanya campur aduk. Yang kebingungan adalah para redaktur! Huhahaha… Namun kendala tersebut tidak membuat surut para Change Crew. Bukan Change namanya kalau tidak bisa menghadapi persoalan seperti itu. Yaa… minta maaf kalau ada beberapa edisi yang tidak terbit tepat waktu. Pisss…. 🙂
Ada juga seru-seruan tatkala Change goes to school or campus… Beberapa kontributor Change Magazine yang masih kurang PeDe ‘dijebak’ agar menjadi pembicara atau moderator. Hehehe… Awalnya sih nggak PD tapi akhirnya beberapa kontributor siap jadi pembicara di manapun :p. Belum lagi cerita lucu saat salah satu kontributor bertemu dengan seorang artis yang smart dan guanteng untuk wawancara. Kontributor tersebut sampai kebingungan untuk wawancara saking gemetar karena bisa bertemu muka dengan sang idola… cieee!
Masukan dari pembaca membuat Change Crew tetap bersemangat untuk terus memacu diri. Tema yang terlalu ‘berat’ dan penulisan yang terlalu padat menjadi catatan buat Change Magazine untuk mencari formula yang tepat. So, jangan takut buat kritik Change Magazine karena kritik akan membuat kami lebih baik.
Change Magazine saat ini sudah berumur satu tahun dan akan tetap berusaha eksis di tengah gempuran media remaja yang itu-itu saja. So, thanks all of you guys… It’s time to be different!