Home Beranda Masa Kecil Yang Indah!

Masa Kecil Yang Indah!

3 comments

Tidak ada yang istimewa dengan masa kanak-kanak yang aku lewati. Seperti anak lain kebanyakan, aku sangat menikmati bermain dengan teman-teman sebayaku. Bermain berbagai permainan tradisional yang saat ini tidak akan kita temui saat menjadi satu hal yang dapat menjadi kenangan yang indah. Kreatifitas yang muncul dari kondisi orang tua yang hanya mampu untuk menyekolahkan kami, membuat aku dan kawan-kawanku yang lain mempunyai banyak permainan.
Setelah tamat dari TK. Kumara Jaya, aku kemudian melanjutkan ke SD. Sanddika. Sekolah ini adalah yang paling berkualitas di lingkunganku. Pengelolanya adalah yayasan yang didirikan oleh perusahaan tempat orang tuaku bekerja. Para pengajar tidak lain adalah tetangga kompleksku sendiri. Yang aku ingat adalah Pak Muis (yang kebetulan adalah guru ngajiku saat itu) dan Ibu Bongga (tetangga sebelah rumah) Teman sekolahku mayoritas berasal dari anak para pegawai PKG, yang juga adalah teman satu kompleks denganku. Saat ini aku hampir lupa teman-temanku di masa SD. Yang kuingat adalah Yusri (tetanggaku), Sukma (kemudian menjadi teman satu SMP), Taufik, Akira, dan Fadli. Aku akan menambah daftar ini jika suatu hari aku mengingatnya…!
Tidak ada prestasi yang menonjol dari saat aku bersekolah selama satu tahun di SD. Sandikka. Yang aku ingat, dalam pelajaran membaca kemajuanku cukup cepat. Dari sini pula kemudian bapakku harus ektra mengeluarkan dana untuk membelikanku majalah anak-anak saat itu, BOBO dan Kuncung serta beberapa komik seperti Petruk dari negeri Tumaritis. Teman-temanku yang cukup mampu seperti Akira dan Fadli menjadi salah satu sumber penyedia bahan bacaan.
Setahun kulalui, aku kemudian dipindahkan oleh orang tuaku ke Kota Makassar (saat itu bernama Ujung Pandang) untuk tinggal bersama dengan keluarga tanteku. Kata orang tuaku, aku diangkat menjadi anak mereka karena ingin mempunyai anak laki-laki. Saat itu, tanteku mempunyai dua orang putri remaja. Aku kemudian dipindahkan ke SD Mallengkeri I yang berada tidak jauh dari rumahku sekarang, hanya 5 menit berjalan kaki. Presetasiku kemudian meningkat drastis, kelas 2 cawu pertama, aku langsung duduk di peringkat (rangking) 2 di kelas. Setelah itu, setiap pembagian raport, rangking 1 sudah pasti ditanganku. Aku sendiri tidak ingat mengapa bisa saat itu aku bisa sehebat itu. Mungkin saja karena kualitas sekolah itu jauh dibawah SD-ku sebelumnya. Atau ada stimulan otak anak desa yang kemudian menginjak kota.
Saat tinggal di rumah tanteku, yang aku panggil Mama Onda, kegemaranku membaca makin menggila. Setiap pagi dan siang hari, koran Pedoman Rakyat menjadi makananku. Bahkan, sejak saat itu, aku tidak bisa makan tanpa membaca sesuatu. Ada yang bilang bagus, ada yang bilang tidak sopan, ada yang bilang ini dan itu. Buatku, peduli amat! Yang penting aku nyaman dan bisa makan…
Prestasi yang paling menggembirakan saat aku mewakili kecamatan Tamalate untuk mengikuti lomba cerdas cermat. Sebelumnya, aku diseleksi bersama beberapa perwakilan SD lainnya. Aku tepilih bersama satu orang lainnya. Aku lupa siapa. Hasilnya, aku menjadi juara kedua. Wah, sungguh membanggakan saat Onda, ayah angkatku mendampingi saat menerima penghargaan tersebut.
Di lingkunganku yang baru, aku kemudian mempunyai teman-teman bermain yang baru. Aldin (kerap ku sapa Mudding) dan Ridha menjadi temanku, karena kebetulan tetanggaku. Aku kemudian mengenal Akka (gilang), Ugi, Cakra dan banyak lagi.

You may also like

3 comments

Ronald sinaga 03/01/2010 - 15:33

Saya mau tanya, sekolah di sandikka tahun berapa? Saya ingin cari teman2 yg dulu. Saya sekolah di sandikka dari tahun 1983-1988

Reply
ferry 19/01/2011 - 23:36

efekpositif makan sambil baca(apapun)… memang benar2 ada..terbukti…

Reply
ratno 16/02/2013 - 01:55

boleh nih kita kumpul2 anak2 SD Sandikka, mungkin saya tidak ingat mas, saya bersekolah dari tahun 1980-1986

Reply

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy