Home Beranda “Jatuh Cinta” pada Anggrek

“Jatuh Cinta” pada Anggrek

2 comments
orchid_Cymbidium.jpg

Anggrek Cymbidium

Anggrek, sebuah tanaman yang unik dan selalu mempesonaku. Entah sejak kapan aku “jatuh cinta” pada tanaman ini. Mungkin karena sedari kecil aku senang memperhatikan orang tuaku yang senang dengan tanaman ini. Mereka berdua, khususnya Ibuku tampak berbinar saat melihat anggrek mereka tumbuh dan berkembang. Ayahku dengan senang setiap pagi melihat satu persatu tanaman tersebut layaknya seorang anak. Dengan telaten dia merawat, dari akar hingga bunganya agar tumbuh dengan sehat

Banyak orang yang beranggapan bahwa memelihara anggrek bukanlah pekerjaan yang mudah. Anggapan tersebut memang tidak salah namun tidak sepenuhnya benar. Anggrek sama saja seperti tanaman bunga lainnya, bisa tumbuh dalam kondisi apapun. Jika kita memahami bahwa anggrek di habitat aslinya tumbuh begitu saja tanpa perawatan khusus. Tentu saja, alamlah yang merawatnya dengan keseimbangannya.

Aku sendiri sudah memulai menanam anggrek sejak tahun 2004, saat di halaman kantorku terdapat beberapa anggrek yang tumbuh dengan rimbun. Jenisnya tidak banyak, kalau tidak salah hanya satu jenis dengan beberapa warna. Saking rimbunnya, pohon yang menjadi tempat tumbuhnya anggrek tersebut tak kuasa menahannya. Aku inisiatif untuk melakukan repotting atau memindahkan anakan dari anggrek tersebut. Ternyata aku melakukan kesalahan saat melakukan repotting. Beberapa anakan yang aku pisahkan ke medium akar pakis menjadi layu. Tentu saja, ini kemudian membuatku panik dan kecewa. Maklum saat itu hanya mengandalkan ingatan dari apa yang dilakukan oleh orang tuaku.

orchid_Dendrobium.jpg

Dendrobium

Sejak saat itu, aku agak serius mencari tahu bagaimana menanam dan merawat anggrek. Beberapa buku aku beli (padahal saat itu sangat kere) serta mencari berbagai informasi di dunia maya. Kerap kali aku berkunjung ke Taman Anggrek Indonesia Permai, Taman Mini Indonesia Indah untuk melihat perawatan yang dilakukan oleh para nurseri di sana.

Akhirnya, beberapa anakan anggrek tersebut masih hidup hingga saat ini. Beberapa anakan yang aku pisahkan saat itu diminta oleh teman-teman yang datang ke kantor dan melihatnya. Sebenarnya tidak rela, tapi tak tega juga melawan permintaan dari teman-temanku.

Sejak saat itu aku semakin senang ‘bergaul’ dengan tanaman ini. Pada awalnya anggrek memang tidak menawarkan keindahan seperti tamanan bunga lainnya. Namun ada perasaan yang damai saat berada di tengah tanaman yang kita rawat. Saat suasana hati sedang galau, aku tinggal beranjak sedikit memandang hamparan tanaman tersebut untuk mengusirnya.

Sudah cukup ceritanya! Mulai saat ini, kategori kebun dalam blog ini akan ku isi dengan berbagai informasi terkait dengan tanaman anggrek. Informasi ini aku akan ambil dari berbagai sumber, mulai dari buku, dunia maya hingga hasil obrolan dengan para pecinta anggrek. So, tunggu saja…!

You may also like

2 comments

bda 12/06/2009 - 08:54

salam pecinta anggrek…..
Paling mudah memelihara anggrek itu jenis dendrobium dan anggrek tanah (laba-laba)….karena dendrobium dan anggrek tanah merupakan anggrek bandel……
dan hal yang kita ingginkan yaitu agar anggrek rajin berbunga (masalah yang sering kita jumpai).
salam
http://anggrekcantiks.blogspot.com/

Reply
ahmad 03/03/2010 - 19:49

urus anggrek mang susah2 gampang. contoh ja q dah punya bukunya, kadang sih tumbuh tapi kadang juga daunnya menguning. kata dibuku kekentalan pupuknya, tapi sudah seminggu saya siram air putih biasa, masih gitu2 ja. insektisida juga dah dipake, masih gtu. sinar matahari juga gak nyengat banget….tolong pencerahahnya !!!!

Reply

Leave a Comment

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. Accept Read More

Privacy & Cookies Policy